Cinderella
adalah seorang putri cantik yang malang. Setelah ibu dan ayahnya
meninggal, ia tinggal bersama ibu tiri dan dua saudara tiri yang jahat.
Ia disuruh bekerja keras siang dan malam. Sementara, sang ibu tiri dan
dua saudara tirinya hanya bermalas-malasan. Walaupun begitu, Cinderella
tidak mengeluh. Ia selalu mengerjakan tugasnya dengan riang gembira.
Itu sebabnya ibu peri sangat sayang kepadanya.
Suatu
hari, pangeran mengadakan pesta untuk memilih calon istri. Semua
keluarga bangsawan dari seluruh negeri diundang kepesta itu. Ibu tiri
dan dua saudara tiri Cinderella tidak mau ketinggalan. Mereka pun
berencana untuk pergi dengan dandanan terbaik.
Cinderella
sebenarnya ingin ikut ke pesta. Tapi, ibu tirinya melarang. "Dasar
tidak tahu malu. Kau kerja saja di rumah !" bentak ibu tiri. Cinderella
sedih sekali. Ia termenung di depan jendela tirinya berangkat ke pesta.
Saat itu, ibu peri datang. Ia merasa kasihan kepada Cinderella. "Kau
ingin datang ke pesta itu?" tanya ibu peri. Cinderella pun mengangguk.
"Kalau begitu, pergilah !" kata ibu peri.
"Tapi, aku tidak punya pakaian yang bagus, " kata Cinderella.
Ibu
peri melambaikan tongkat ajaibnya. Seketika itu, Cinderella pun berubah
jadi putri jelita yang mengenakan baju sangat indah dan spasang sepatu
kaca. Cinderella berteriak kegirangan. Namun ibu peri berpesan kepada
Cinderella.
"Pergilah
ke pesta itu. Tapi ingat, sebelum tengah malam kau harus sudah pulang.
Sebab, setelah tengah malam, kau akan kembali berubah seperti semula,"
kata ibu peri.
Cinderella mengangguk tanda mengerti. Ia pun berangkat dengan kereta kuda yang terbaik pemberian ibu peri.
Setibanya
di pesta, semua orang terpesona melihat kecantikan Cinderella. Pangeran
juga terpesona melihatnya. Lalu, ia mengajak Cinderella berdansa.
Mereka asyik sekali berdansa sampai-sampai lupa waktu.
Tidak
terasa tengah malam hampir tiba. Cinderella teringat pesan ibu peri.
Dengan tergesa-gesa, Cinderella berpamitan kepada pangeran dan berlari
pulang. Pangeran mencoba mengejar, tapi Cinderella sudah menghilang.
Namun, karena terburu-buru, sebelah sepatu kaca Cinderella pun terlepas.
Pangeran pun mengambil sepatu kaca yang tertinggal itu. Pangeran tidak
bisa melupakan Cinderella. Ia mendatangi semua rumah diseluruh negeri
untuk menemukannya. Ia menyuruh semua wanita muda untuk mencoba sepatu
kaca. Tapi, tidak ada seorang pun yang kakinya pas dengan sepatu kaca
itu.
Suatu
hari, tibalah pangeran dirumah Cinderella. Dua saudara tiri Cinderella
mencoba sepatu kaca itu. Tapi, tidak ada yang pas. Pangeran pun beranjak
pulang dengan raut kecewa.
Saat
keluar rumah, ia melihat Cinderella yang sedang menyapu halaman.
Pangeran mengamati wajah Cinderella dengan seksama. Ia merasa mengenal
wajah itu. Lalu, ia menyuruh Cinderella mencoba sepatu kaca.
Ibu
tiri Cinderella berusaha melarang. "Ia hanya pembantu yang kotor,
Pangeran. Ia tidak pantas mencoba sepatu kaca itu," katanya.
"Tidak! Semua wanita di negeri ini boleh mencobanya," serga pangeran. Ibu tiri Cinderella hanya bisa diam sambil tertunduk malu.
Cinderella
mulai mencoba sepatu kaca itu. Ternyata, pas sekali dengan kakinya.
Pangeran gembira sekali melihatnya. Ia sangat yakin Cinderella adalah
wanita yang ia cari-cari.
Pangeran
akhirnya memboyong Cinderella ke istana dan menikahinya. Sejak saat
itu, mereka hidup bahagia selamanya. Sementara, ibu tiri dan kedua
saudara tiri Cinderella mendapat hukuman dari pangeran karena telah
menyiksa Cinderella.
Pesan
Moral >> anak yang baik akan mendapat hadiah yang baik pula. Oleh
karena itu, jadilah anak yang baik. Jangan suka iri kepada kelebihan
orang lain.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar